Friday, January 30, 2009

COTTON 100% - PAMERAN T-SHIRT 4 KOTA



Pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2009 kemarin, kru Surabaya Fashion Carnival berkunjung ke Garlick store, Jl.Bawean 39 Surabaya, untuk meliput COTTON 100% - PAMERAN T-SHIRT 4 KOTA yang diadakan oleh komunitas Endjoy 2005 dari Desain Komunikasi Visual ITS. Untuk sekedar informasi, sebelumnya pameran ini telah berlangsung di Solo, lalu Surabaya merupakan kota kedua untuk tempat pelaksanaan, selanjutnya adalah Jogja dan Jakarta.















Kedatangan kami awalnya muncul dari rasa ingin tahun akan seunik apakah berbagai t-shirt yang sedang dipamerkan disana; karena menurut sepengetahuan kami, t-shirt yang dipamerkan tidak hanya menggunakan metode sablon , tetapi juga dengan berbagai cara lainnya.





Dengan ditemani Kuro, pria berambut keriting yang sedang menempuh studinya pada semester 3 DKV ITS dan juga merupakan salah seorang kontributor pada pameran ini; kami mendapatkan beberapa informasi mengenai pameran ini.

Simak kutipan wawancara kami dengan beliau...

SFC : Halo Kuro! Kamu jaga pameran disini ya?
Kuro : Hey kalian! Haha iya, anak-anak kontributor padahal baru pulang lho, sayang sekali kalian tidak bertemu mereka..

SFC : Wah iya ya? Sayang sekali! Ya sudah, kalo gitu kamu aja ya yang kita wawancara! Oke Kuro, tolong jelasin dong tentang pameran ini.
Kuro : Jadi pameran ini berjudul Cotton 100% - Pameran T-shirt 4 Kota. Mengapa disebut Pameran T-shirt 4 kota? Karena kontributornya berasal dari Solo, Jogja, Surabaya, dan Jakarta. Semuanya datang dari berbagai macam institusi seni, tetapi disini juga ada kontributor yang berasal dari luar institusi, yaitu Monica Never Comes (MNC, sebuah komunitas street art di Surabaya -red). Nah yang kita pamerkan disini adalah kaos-kaos berbahan katun yang digambar sedemikian rupa dengan metode yang berbeda pula. Punyaku sendiri juga nggak pake tehnik sablon lho, tetapi pake cat AGA (salah satu merk cat poster).

SFC : Oh begitu.. lalu siapakah pencetus acara pameran ini?
Kuro : Kalo ngga salah sih si Ghalis (Aghastyo Ghalis, mahasiswa semester 7 DKV ITS)

SFC : Wah, mas Ghalis ya. Hmm eh sebenernya apa aja yang menjadi latar belakang saat membuat acara pameran ini?
Kuro : Yang pertama, kami sangat jenuh dengan baju-baju 'gaul' yang banyak beredar di toko karena gambar grafisnya mayoritas sama dan itu-itu aja. Bikin bosan 'kan? Nah kami ingin membuat sesuatu yang berbeda. Yang kedua, ini juga sebagai wadah apresiasi karya di media yang tidak biasa.

SFC : Wow, terus kaos-kaos yang dipajang disini bisa dibeli tidak?
Kuro : Kalo ada yang tertarik, aku bisa bantuin cari kontaknya.

SFC : Oke. Lalu bagaimana suasana acara opening pameran kemarin? Maaf ya kami berhalangan hadir, karena lagi pada sibuk.
Kuro : Hahahaha.. gak apa-apa! Suasana acara opening kemarin berjalan ricuh, banyak yang mabok, tapi seru!

(Berdasarkan informasi yang kami dapat, pada acara opening pameran kemarin, para pengunjung dapat membawa t-shirtnya sendiri untuk mendapatkan free sablon cotton 100% artwork. Wow!)

SFC : Hahahaha.. ya udah kalau gitu, Kuro. Makasih ya udah mau diwawancara. Oya, boleh minta poster acaranya? Buat ngelengkapin informasi list kontributor gitu..
Kuro : Boleh boleh, tapiii.. jangan lupa tulis "GANTENG" disebelah namaku ya! Hahaha (sambil memberikan poster pada Marsha)

* LIST PARA KONTRIBUTOR *

Solo :

Grafis darurart-UNS : Afik, Godo, Boing747, Pakdhe, NOPX, Shero-Coloroyd, Shantshine, Ferdi bowo, Ryan, Gombloh, Kadi, Eka Celly, Dyas-Coklatcantik, Dony Pinky, Andy Ryder, Ony, Topik, Pray+Snail, Hendra, Nemo, Sony, Ninitz, Tabah, Ninggar. The Participant : Deny-Circle, Gecho-Postmokers, Gilblow-Terkot, Dito-NK, Joni Amsterdam, Sigit, Dayat Daus.

Surabaya :

DKV ITS : Bagus-BGX, Aghastyo Ghalis, Pakto, Oktavian, Ida Adi, Evvn, Raditzu, VickyRakus, Ripkill, Kuro "GANTENG" (hahaha), Pandu, Aghastyo Ghalis X Rega Ayundya Putri (ITB), Dnrwhyu, Erik Mardon, Wahyu Eka Prasetya, Pongge-Yeahlow, Yaq-Revoltage, Adji, Eka, Mirza, Dita, Fitterhappier.

Jogja:

ISI Jogja : Viky, Luki, Levy, Ryan, Dito, Wahyu, Samid, Coro, Botak, Paijo, Domi, Ican

Jakarta :

IKJ : Tennessa Querida, Aditya Fachrizal, Sulaiman Said, Andy Tidjels, Toro Elmar, Yahyakhan Natadias, The Participant : Mandor Books, Widya Putri Mada, Swielida Anggraita, Dedy Kurniawan.

Eh denger-denger ntar bakalan ada pameran yang kedua lho!
Wah kayak apa ya serunya?
Well, kita tunggu aja! :)

Thursday, January 29, 2009

The Fashionistas

* Sebelumnya, kami dari pihak Surabaya Fashion Carnival memohon maaf kepada para pihak The Fashionistas dan Tiedyekuh karena terjadi keterlambatan untuk pemunculan liputan kedua label dibawah ini.

Bagi kalian yang hobi belanja dress lucu di online shop, tentu nama The Fashionistas sudah tidak asing lagi di telinga. Pemilihan warna, pola, dan detail yang sesuai dengan kriteria remaja putri mayoritas yang girly dan up to date; menjadi salah satu faktor kesuksesan label ini dalam menarik konsumen. Ingin tahu lebih jauh tentang The Fashionistas? Simak liputan berikut ;)

Pada tanggal 7 Desember 2008, Surabaya Fashion Carnival (SFC) mendapat kesempatan menarik untuk meliput pemotretan koleksi terbaru The Fashionistas saat itu yang bertema “Merry Xmas and Happy New Year” di sebuah rumah kosong yang terletak di daerah Puncak Permai Surabaya. Ketika kru SFC datang ke lokasi pemotretan pada pukul 12 siang, cuaca sungguh tidak bersahabat dan sempat terjadi hujan deras. Namun, kegiatan pemotretan tetap berlanjut dan berjalan dengan lancar. Setelah kegiatan pemotretan benar-benar selesai, barulah kami dapat mewawancarai seorang cewek hebat berumur 22 tahun yang akan menjelaskan sedikit tentang label kebanggaannya ini.



Yessie Natasia Mareti
22 tahun
Hubungan Internasional, Universitas Airlangga
Link : her Friendster, her Facebook















SFC : Hello mbak Echie, tolong dong jelasin sedikit tentang The Fashionistas.
E : The Fashionistas adalah pembuat handmade fashion items dengan jalur pemasaran menggunakan online shop yang mempunyai sebuah label yaitu LOLLY.POP.COLORS, sebuah brand khusus dress yang unik dan lucu. Selain dress, kami juga menawarkan tas, sepatu dan aksesoris. Kelebihan yang kami punya adalah kami berkonsep memproduksi barang one of a kind (baca: diproduksi hanya 1 buah saja), jadi ntar nggak bakal ada yg ngembarin. Selain itu, produk kami juga bisa dibuat berdasarkan pesanan dan kami selalu mempunyai koleksi terbaru setiap bulannya. Kisaran harga yang kami patok disini sekitar dari Rp 100.000,00 - Rp 300.000,00

SFC : Oke, sekarang ceritain gimana awalnya bisa terbentuk The Fashionistas ini dan apa sajakah inspirasi terbesar Mb.Echie dalam pembuatan label ini?
Echie : Aku daridulu emang suka hunting barang & baju yg lucu-lucu gitu, trus eh.. ternyata banyak orang yang nitip. Akhirnya tercetus deh ide untuk membuat The Fashionistas. Memang sengaja aku pilih konsep online shop sebagai metode pemasarannya, karena ternyata pemesanan banyak dilakukan dari luar kota Surabaya. Nah, dalam pengerjaannya label The Fashionistas ini, aku nggak sendiri. Ada Raditya Moammer Khadaffi (Hidoep Itoe Indah photography) sebagai fotografer, dan Aldila Kartika Silmi serta Ermaya Andriyanti yang bertindak sebagai asisten stylist. Jika ditanya siapa inspirasi terbesarku, hmm.. aku sangat terinspirasi dengan Chictopia dan Style Bubble.


SFC : Bagaimanakah material yang digunakan dalam The Fashionistas?
Echie : Biasanya kami hunting kain di Surabaya dan Jakarta.

SFC : Bagaimana cara pembelian produk The Fashionistas?
Echie :

*gambar diambil dari account Friendster The Fashionistas

SFC : Nah, kan udah dijelasin nih tentang The Fashionistas. Sekarang ceritain dong Mbak, apa aja sih suka duka kerjanya?
Echie : Hmm.. dukanya sih pada saat menyatukan jadwal kuliah dengan kerja, serta menghadapai costumer yang mempunyai berbagai sifat

SFC: Harapannya untuk The Fashionistas?
Echie : The Fashionistas dapat diterima secara umum di masyarakat.

SFC: Amin, lalu bagaimana pendapat Mbak Echie tentang pergerakan fashion di Surabaya?
Echie : Masih belum mandiri, maksudnya adalah mereka kebanyakan masih mencontoh style orang disekitar yang mereka anggap sebagai trendsetter.

SFC : Saran dan kritik untuk Surabaya Fashion Carnival?
Echie : Harus lebih sering di update dan kalau bisa jangkauannya lebih luas lagi, ngga hanya cewek tapi cowok juga bisa sering nongol di blog ini.

SFC : Oke, Mbak. Makasih banyak atas saran dan kritik serta kesediaan waktunya juga untuk diwawancarai oleh kami ;)
Echie : Sama-sama..




*gambar diambil dari account Friendster The Fashionistas


* SFC Notes : Psssttt... be ready for February collection : Love is in the air!



Happy shopping and good luck :)

Tie DyeKuh

Di sebuah rumah bertempat di jalan Sriikana; yang tak lain adalah rumah Marsha; pada awal bulan Desember 2008, kami kru Surabaya Fashion Carnival (SFC) berkumpul setelah sekian lama melakukan inaktivasi kegiatan jurnalis fashion dalam masa perkuliahan yang baru dihadapi. Saat itu salah seorang anggota kru kami, Qza, tidak bisa hadir karena sebuah urusan penting yang harus dipenuhi. Maka itu, kami 3 orang kru lainnya, Marsha – Echa – Putri mengundang Cindy yang merupakan kerabat dekat kami untuk menggantikan tugas Qza.

Tidak hanya kami berempat saja yang menikmati suasana rumah Marsha pada sore hari itu, karena suasana bertambah meriah dan menyenangkan karena kehadiran 4 cewek cantik yang merupakan owner sebuah label independent Tiedyekuh yang sengaja kami undang untuk sesi wawancara.



*dari kiri ke kanan

Nama : Rerry Aprilia (Re)
Kuliah : Fakultas Hukum - Universitas Airlangga
Influence : Nicole Richie
E-mail : luvrhemuch@yahoo.com

Nama : Nindyakirana (Icha)
Kuliah : Fakultas Ilmu Politik dan Sosial - Universitas Airlangga
Influence : Keira Knightley, Irina L
E-mail : nisya_kejedotpintu@yahoo.com

Nama : Desty K. Martha (Desty)
Kuliah : Fakultas Ekonomi – Universitas Airlangga
Influence : Gemma Ward
E-mail : Desty_liciousme@yahoo.co.id

Nama : Yarmmani (Ajie)
Kuliah : Fakultas Psikologi - Universitas Airlangga
Influence : Mischa Barton, Cory Kennedy
E-mail : therainbowdown@yahoo.com

FACTS !








- Tie DyeKuh adalah sebuah label handmade yang mempunyai visi dan misi untuk memajukan pergerakan fashion di Surabaya. Dijual dalam kisaran harga sekitar Rp 75.000,00 – Rp 80.000,00 . Bisa dibuat khusus untuk pewarnaannya apabila membawa kaos sendiri, harganya hanya Rp 25.000,00.

- Tie DyeKuh menggunakan pewarna impor dari China dan Taiwan (Dylon/Wanteks) serta bahan kaos dari sebuah supplier di Surabaya dan Jakarta.

- Awalnya 4 cewek ini cuma seneng-seneng biasa membuat kaos tiedye, namun ternyata banyak yang membeli dan akhirnya dibuatlah label ini. Mereka tidak ingin corak tiedye hanya digunakan dalam era hippies tahun 60-an saja, tetapi bisa everlasting.

- Memilih konsep pemasaran online shop dan titip jual di Aiola store, Jl.Slamet 16 Surabaya.

- Tips perawatan dan pencucian bahan bercorak tiedye :

1. Tidak boleh menggunakan mesin cuci
2. Jangan dijemur dibawah mesin cuci
3. Jangan mencampur dengan cucian lainnya
4. Menggunakan bahan deterjen yang silky
5. Jangan dikucek
6. Jangan diperas

- Tata cara pembelian  :
1. Kunjungi Aiola store
2. atau pemesanan khusus (custom) : private message ke therainbowdown@yahoo.com atau luvrhemuch@yahoo.com atau hubungi Rhe di +628123545081.
3. Barang akan dikirim setelah uang ditransfer (jangan lupa konfirmasi terlebih dahulu)
4. Biaya pengiriman ke luar kota akan diberitahu pada saat order
5. Pengambilan order secara langsung dapat diambil di Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan no.11 Surabaya
6. Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar, dikembalikan atau diuangkan*

- Cara pembayaran :
1. Pembayaran langsung bagi yang berdomisili di Surabaya
2. Transfer ke rek: BCA / MANDIRI / BNI (nomor rekening akan diberitahu saat order)




* Link Tie DyeKuh: http://profiles.friendster.com/78803720

Okay, selamat datang kembali era hippies! ;)

Tuesday, January 27, 2009

Setelah 2 bulan tidur panjang

Hey readers! Ada beberapa poin penting yang harus kami informasikan sebelum kami memulai sebuah postingan baru ;) Here they are :

1. Kami semua mohon maaf atas keterlambatan meng-update blog ini dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah mulai masuknya kami (baca: crew) di dunia perkuliahan. Hanya sekedar info, kami semua memulai membuat blog ini saat kami dalam proses kelulusan SMA. Nah, terus terang saja, disini profesionalisme kami benar-benar diuji. Bagaimana cara membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan sampingan, itu termasuk hal yang sulit untuk dilakukan; dan ternyata kemarin kami gagal untuk menjadi profesional sehingga terjadi keterlambatan sekitar 2 bulan untuk mengupdate Surabaya Fashion Carnival yang terhitung dari posting informasi sebelumnya tentang akan adanya update blog kami.

2. Mulai sekarang, kami akan menggunakan Bahasa Indonesia di setiap posting (baca: 95% dalam bahasa Indonesia).Kami menyadari blog ini sebenarnya ingin kami kontribusikan sebagai fashion directory di Surabaya, lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Surabaya tentang fashion. Maka dari itu, kami bermaksud untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari blog kami ;)

3. Setelah ini kalian akan menikmati berbagai informasi tentang pergerakan fashion di Surabaya melalui beberapa label posting baru yang kami buat untuk meliput label-label clothing, distro, butik, maupun jenis toko-toko lainnya yang berbasis di Surabaya.

Sekian informasi dari kami. Selamat membaca dan selamat menikmati!

Cheers,

Reza Oktivia Hamenda - Marsha Rizkia Putri - Bayi Putri Setyarini - Felkiza Vinanda.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...